Perjalanan terakhir

Perjalanan kali ini berbeda
Aku sendiri, gelap, kesepian
Hantarkan aku cukup dengan doamu
Siapakah yang tahu?

Sudah ribuan tahun tidak ada yang menceritakan perasaannya
Kulitku memutih
Kilas kehidupan terputar di hadapanku
Sekarang aku menyesal

Usahaku selama ini sia-sia
Dia berkulit kusam tidak kuberi apa-apa
Dia yang tertindas tidak kubela
Dia yang lebih sabar, aku hanya menyaksikan
Aku hanya buih yang mengikuti alur sungai
Yang takut dengan kekuatan

Kemana kalian?
Jangan ikut aku
Mau disimpan di mana mukaku?
Dihadapan yang agung

Penulis : Jurnalku ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Perjalanan terakhir ini dipublish oleh Jurnalku pada hari Senin, 15 Oktober 2018. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 1komentar: di postingan Perjalanan terakhir
 

1 komentar:

  1. Indahnya gambaran Jawad tentang kehidupan. Teruskan puisi ini agar kau selalu memberi inspirasi :-)

    BalasHapus